Apa yang kalian ketahui tentang pemuda zaman perjuangan? Ya, mesti
tak sedikit dari kalian yang menjawab: “Pemuda zaman perjuangan ya berjuang
mempertahankan kemerdekaan Indonesia”. Apakah menurut kalian perjuangan hanya
sebatas melawan penjajah asing ? TIDAK! Bung Karno pernah menyebutkan bahwa
melawan penjajah dari bangsa lain bahkan lebih mudah, dibandingkan harus
melawan musuh yang berasal dari seragam yang sama, darah yang sama. Itulah kita
saat ini. Kita sudah tidak berperang melawan penjajah dari bangsa lain,
berlari-lari karna dikejar peluru dari negara lain. Tapi saat ini kita berjuang
melawan sistem yang dibangun oleh penguasa negeri sendiri, yang berasal dari
tanah yang sama, bahasa yang sama, bahkan dengan darah mengalir yang sama.
Ah, tapi sepertinya pemuda saat ini tak kalah hebatnya dengan para
pemuda pejuang saat itu. Kurang “hebat” apa lagi, mereka tetap tenang saat
saudaranya harus menghisap asap tiap hari karna tak ada lagi oksigen yang dapat
mereka hirup. Harus bersusah payah bernapas bahkan di negara yang menjadi
paru-paru dunia. Bisakah kau bayangkan ketika negara yang menjadi paru-paru
dunia saja susah bernapas, bagaimana dengan negara yang bertumpu pada negara
ini? Itu hanya satu kasus yang ditulis dari puluhan kasus yang ada di Indonesia.
Dan apa yang dilakukan oleh pemuda-pemuda saat ini? Mereka tetap tenang dengan
aktivitasnya sendiri-sendiri. (Bahkan mungkin ketika haknya tak terpenuhi pun mereka
tetap bisa hidup dengan tenang). Miris sekali.
Entah diam karna tak tahu apa yang harus dilakukan, atau diam karna
mereka terlau tenang dengan hidup di zona amannya.
Ya,
kemungkinan besar mereka terlalu nyaman dengan dunianya saat ini. Meskipun bila
ditelusuri, permasalahan-permasalahan yang muncul di negara saat ini tak jauh
berbeda –bahkan mungkin lebih kompleks – dengan permasalahan yang muncul dan
menuntut pemudanya terus berjuang sampai untuk memikirkan kapan dirinya tidur
pun tak sempat.
Bagiku pemuda saat ini dengan pemuda
saat itu sama-sama menghadapi permasalahan yang sama rumitnya. Hanya saja saat
ini mereka tak berani untuk berteriak (entah tak berani berteriak atau tak
paham apa yang perlu diteriaki) sekedar mempertahankan suara hatinya. Berbeda
dengan masa pemuda pejuang, yang begitu peka dengan apa yang sedang terjadi di
bangsa ini.
Mungkin yang menjadi alasan karna pemuda saat itu tidak mengenal
apa itu Smartphone, sehingga kepekaannya terhadap lingkungan tak
terhalang cahaya dari layar-layar lebarnya.
Mungkin
kalau pemuda saat itu berjalan dengan perlahan karna melihat situasi yang ada
di sekitar jalanan yang mereka lewati, tapi pemuda saat ini berjalan perlahan
karna mereka takut menabrak benda dihadapannya. Kau tau kenapa? Ya, karna
pemuda saat ini terlalu sibuk dengan “gerakan menunduknya” seolah mereka
menjadi seorang budak bagi ponsel yang dimilikinya. Tak salah, ketika
perusahaan menamainya ‘ponsel pintar’, karna bahkan manusia pun bersedia tunduk
dengannya berjam-jam, hingga tak tahu apa yang sedang terjadi di sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar